Senin, 03 September 2012

menghilangkan kebiasaan menghisap jempol pada anak

MENGHILANGKAN KEBIASAAN MENGISAP JEMPOL PADA ANAK


 Banyak dampak yang diakibatkan karena kebiasaan mengisap jempol yang dilakukan anak. Tak heran kerap membuat orangtua khawatir akan dampak buruk pada perkembangan anak. Bagaimana caranya supaya kebiasaan mengisap jempolnya hilang?
Spesialis Anak RS Graha Husada Bandar Lampung, dr H Amran Harun SpA, menjelaskan yang dapat dilakukan orangtua prinsipnya ada dua. Pertama adalah mengetahui penyebabnya.
Sebelum pengobatan dimulai, kebiasaan anak sehari-hari harus diketahui termasuk cara anak beradaptasi terhadap lingkungan sekitar. Bila faktor pencetus emosional dan psikologis ditemukan, maka terapi anak dimulai.
Hal kedua yang dilakukan adalah menguatkan anak. Terapi harus dimulai dengan keikutsertaan anak, kerjasama dan yang paling penting ketertarikan untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Orangtua diingatkan untuk tidak memberikan hukuman pada anak karena anak akan semakin menolak untuk menghentikan kebiasaan ini.
Bila kebiasaan ini menetap setelah berumur 4 tahun, maka mulai dilakukan tindakan dengan memodifikasi perilaku dan beberapa pendekatan positif. Melatih anak sejak bayi dengan bermain seperti bertepuk tangan sambil bernyanyi dan lain-lain.
Mengingatkan anak, dapat dengan cara memberi catatan atau kalender yang menyatakan keberhasilan anak tidak menghisap jempol.
Atau bisa memberi hadiah stiker, buku cerita, perilaku khusus atau waktu berlibur dengan orangtua bila anak bebas mengisap jempol satu hari. Cara lain adalah dengan menghargai anak-anak bila tidak mengisap jempol, atau memberikan zat yang pahit yang dioleskan pada jempol pada waktu pagi, malam dan waktu anak mulai mengisap jempol.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar