MENGHILANGKAN KEBIASAAN MENGISAP JEMPOL PADA ANAK
Banyak dampak yang diakibatkan karena kebiasaan
mengisap jempol yang dilakukan anak. Tak heran kerap membuat orangtua
khawatir akan dampak buruk pada perkembangan anak. Bagaimana caranya
supaya kebiasaan mengisap jempolnya hilang?
Spesialis Anak RS Graha Husada Bandar Lampung, dr H Amran Harun SpA,
menjelaskan yang dapat dilakukan orangtua prinsipnya ada dua. Pertama
adalah mengetahui penyebabnya.
Sebelum pengobatan dimulai, kebiasaan anak sehari-hari harus
diketahui termasuk cara anak beradaptasi terhadap lingkungan sekitar.
Bila faktor pencetus emosional dan psikologis ditemukan, maka terapi
anak dimulai.
Hal kedua yang dilakukan adalah menguatkan anak. Terapi harus dimulai
dengan keikutsertaan anak, kerjasama dan yang paling penting
ketertarikan untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Orangtua diingatkan
untuk tidak memberikan hukuman pada anak karena anak akan semakin
menolak untuk menghentikan kebiasaan ini.
Bila kebiasaan ini menetap setelah berumur 4 tahun, maka mulai
dilakukan tindakan dengan memodifikasi perilaku dan beberapa pendekatan
positif. Melatih anak sejak bayi dengan bermain seperti bertepuk tangan
sambil bernyanyi dan lain-lain.
Mengingatkan anak, dapat dengan cara memberi catatan atau kalender yang menyatakan keberhasilan anak tidak menghisap jempol.
Atau bisa memberi hadiah stiker, buku cerita, perilaku khusus atau
waktu berlibur dengan orangtua bila anak bebas mengisap jempol satu
hari. Cara lain adalah dengan menghargai anak-anak bila tidak mengisap
jempol, atau memberikan zat yang pahit yang dioleskan pada jempol pada
waktu pagi, malam dan waktu anak mulai mengisap jempol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar